Renungan Kristen Terbaru - Sejauh Mana Kita Mengasihi Tuhan - Bahan Khotbah -->
Cari Berita

Renungan Kristen Terbaru - Sejauh Mana Kita Mengasihi Tuhan - Bahan Khotbah

Harmoniinjil.com
Wednesday, November 20, 2024

Renungan Kristen Terbaru - Sejauh Mana Kita Mengasihi Tuhan - Bahan Khotbah

Harmoniinjil.com - Renungan Kristen Terbaru - Sejauh Mana Kita Mengasihi Tuhan - Bahan Khotbah. Shalom Sobat, Kembali lagi bersama kami Sobat Harmoni Injil dalam renungan harian Kristen untuk membawa kita, melatih diri kita semakin dekat, erat , intim dengan Allah. 

Saat ini, kita akan membagikan Renungan Harian Kristen dengan Judul Renungan Kristen Terbaru - Sejauh Mana Kita Mengasihi Tuhan - Bahan Khotbah 

Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

SEJAUH MANA KITA MENGASIHI TUHAN YESUS?

Ketika Petrus dan Murid lainnya pergi mencari ikan ke Sungai Tiberias, semalaman mereka tidak mendapatkan ikan.

Setelah esok siangnya, terjadi keanehan. Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.  

Sebenarnya, menjala ikan itu harus ditebar ke arah kiri, tapi Yesus malah menyuruh mereka untuk menebarkan jala ke sebelah kanan dan ke tempat yg lebih dalam. 

Jikalau memakai logika, maka Nelayan tentu tidak akan memperoleh hasil apa-apa. Namun, disini, murid-murid Yesus tidak membantahnya bahkan melakukan apa yg diperintahkan Tuhan kepada mereka.

Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.

Yg menjadi pertanyaan kepada kita, jikalau Yesus bertanya 3 kali kepada Simon Petrus, lalu muncul berbagai pertanyaan serupa kepada umat Tuhan, lalu apakah jawaban kita?

Pertanyaan Pertama "Apakah kita semuanya mengasihi Tuhan Yesus lebih dari apapun?"

Pastilah umat Tuhan yg beribadah dan mendengarkan Firman Tuhan saat ini akan menjawab seperti Petrus.

Lalu, apa buktinya bahwa kita benar-benar mengasihi Tuhan Yesus?

Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran (1 Yohanes 2:3-4).

Jadi, Firman inilah syarat yang membuktikan bahwa kita benar-benar mengasihi Tuhan Yesus, yaitu menuruti perintah Allah sebagaimana dituliskan dalam Alkitab. 

Sebelum kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini, Musa telah membawa 10 Perintah Allah, yaitu Hukum Taurat:

1. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. 

2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.

3. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. 

4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: 
enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya. 

5. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. 

6. Jangan membunuh. 

7. Jangan berzinah. 

8. Jangan mencuri. 

9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. 

10. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu." (Keluaran 20:3-17).

Pertanyaan Kedua, apakah kita semuanya mengasihi Tuhan Yesus lebih dari anak-anak, isteri atau suami atau keluarga kita?

Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku (Matius 10:37).

Artinya, kita harus lebih mengasihi Tuhan Yesus ketimbang orang tua dan saudara- saudara kita. Karena itulah perintah Allah. 

Apalagi saat ini, masih banyak juga orang- orang percaya yg lebih mengasihi keluarganya dari pada Tuhan Yesus. Bahkan orangtuanya semasa hidup tidak dirawat, dijaga dan dihormati. Namun, setelah meninggal kuburan orangtuanya tersebut dipugar dan dibuat indah sedemikian rupa.

Pertanyaan Ketiga, apakah kita semuanya mengasihi Tuhan Yesus lebih dari pada harta atau materi yg kita miliki?

Ketika orang-orang percaya tidak mampu mengasihi Tuhan Yesus dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan kita, maka  kita belumlah dapat disebut mengasihi Tuhan Yesus.

Kenapa begitu? Karena orang-orang percaya masih hidup dalam kedagingan.

Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (Galatia 5:19-21).

Orang yg dikuasai kedagingan, maka tidak akan bisa mengasihi Tuhan Yesus sepenuh hatinya.

Setiap orang yg masih terlibat percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, dan pesta pora, maka orang seperti ini tidak akan bisa mengasihi Tuhan Yesus sepenuh hatinya.

Pertanyaan Keempat, kenapa Tuhan Yesus harus dikasihi melebihi keluarga, harta dan hidup kita?

Karena kita diciptakan untuk DIA dan Tuhan Yesus sangat baik. Rela disalibkan untuk menebus dosa-dosa umat manusia.

Kotbah yg Kedua disampaikan oleh Bapak Pdt. Beresman Siburian, mengutip Firman Allah dari Kitab

Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" (Markus 5:25-34).

Sesungguhnya orang sakit harus totalitas menyerahkan hidupnya kepada Tuhan, karena soal kesembuhan adalah Hak Allah.

Seperti wanita ini, memiliki penyakit kotor dan tidak layak memasuki Bait Allah. Namun karena iman wanita ini, maka dia sembuh.

Bahkan penafsir berkata, Tuhan Yesus sendiri tidak tau akan kesembuhan yg dialami wanita ini, karena tidak mungkin keluar Kuasa dari Tuhan tanpa sepengetahuan-Nya. Tetapi, iman wanita ini telah menyembuhkan penyakitnya.

Di dalam jubah Tuhan Yesus itu sebenarnya tidak ada muzijat, tetapi iman orang sakit itulah yg telah menyelamatkan hidupnya.

Jadi, undanglah Tuhan Yesus utk memberikan kesempatan hidup kepada orang-orang beriman, karena banyak orang tidak menerima kebaikan Tuhan karena mereka tidak percaya.

Oleh karena itu, setiap orang yg ingin menerima jamahan dari Tuhan, maka percaya saja kepada Tuhan Yesus. Tuhan itu sangat baik, tetapi kita harus percaya kepada-Nya supaya kuasa Tuhan mengalir ke dalam hidup orang-orang percaya.

Semuanya dapat dilakukan oleh Allah, sebab Dialah yg menciptakan segalanya. Yg mati 4 hari seperti Lazarus juga dapat Dia bangkitkan, asalkan kita datang kepada Tuhan.

Air mata kita hanyalah cerminan isi hati kita, tetapi itu bukan cerminan hati kita. Jadi, tindakan kitalah yg mencerminkan bagaimana hati kita.

Dari tahun 2008 Gembala telah mengalami gagal ginjal, 2 kali seminggu cuci darah, tapi dengan iman yg dimiliki Hamba-Nya, Tuhan senantiasa menyertai Hamba-Nya hingga dapat bertahan sampai hari ini.

Jadi, iman sajalah yg akan dapat memberikan kekuatan kepada orang-orang percaya. Keselamatan dari Tuhan akan menyembuhkan dan menyelamatkan orang-orang percaya.

Inilah yg harus dikerjakan anak-anak Tuhan, tertulis di dalam Yakobus 5:14-16: "Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."