Harmoniinjil.com - Kumpulan Khotbah Kristen Singkat Yang Menyentuh Hati Berbagai Tema - Bisa Jadi Referensi Untuk Ibadah Pemuda dan Ibadah Minggu. Tuhan menghujani semua kebaikan-Nya, tetapi kemampuan kita untuk memahaminya terbatas. Untuk mengalami kepenuhan kebaikan-Nya, kita harus menghormati-Nya dengan memilih tunduk dan patuh.
Bapa memiliki rencana bagi anak-anak-Nya, tetapi karena tidak ada dua orang yang sama, setiap jalan akan terlihat berbeda. Apa yang mungkin terbaik untuk satu orang mungkin tidak baik untuk orang lain. Membandingkan jalan Tuhan hanya akan menyebabkan keputusasaan dan penilaian yang salah.
Baca Juga: Bahan Khotbah atau Renungan Singkat Untuk Pemuda, Pelajar Tentang Kasih
Kita tidak memiliki hikmat maupun perspektif kekal untuk memahami mengapa Tuhan membawa beberapa orang ke jalan kesakitan dan kesulitan, tetapi kita tahu bahwa Dia selalu baik.
Setiap langkah di jalan Tuhan merupakan pilihan untuk mengikuti Dia.
Dengan melihat-lihat kehidupan orang lain alih-alih memusatkan perhatian pada Yesus, kita mungkin mulai berpikir bahwa kita kehilangan sesuatu yang sangat baik.
Atau jika kita meninggalkan jalan Tuhan untuk mengikuti jalan yang kelihatannya lebih baik, kita kehilangan berkat-berkat-Nya yang baik dan menemukan, seperti Adam dan Hawa, bahwa jalan lain apa pun menuntun pada kerugian.
Luangkan waktu secara berkala untuk bertanya pada diri sendiri, Apakah saya berada di jalan yang telah Tuhan pilihkan untuk saya, atau apakah saya mengambil jalan memutar untuk mengikuti arah lain yang terlihat baik?
Membangun jalan kita sendiri dan mengabaikan kebaikan dan kelimpahan jalan Tuhan adalah kebodohan.
Dia sendiri yang tahu jalan yang harus kita tempuh .
Kumpulan Khotbah Kristen Singkat Yang Menyentuh Hati Berbagai Tema - Bisa Jadi Referensi Untuk Ibadah Pemuda dan Ibadah Minggu
Mengutip Firman dari Kitab Lukas 17:20-30.
Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut. Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini. Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
Kekristenan memiliki suatu pengajaran yang dikaitkan dengan kedatangan Mesias yang pertama dan kedatangan-Nya yg kedua. Hal ini menjadi teologi yang sangat penting bagi umat Kristiani.
Ketika orang masih meragukan apakah Tuhan Yesus itu Mesias, namun disisi lain telah dinubuatkan tentang kedatangan Tuhan Yesus untuk yang kedua kalinya.
Baca Juga: Bahan atau Materi Khotbah Untuk Pelajar, Pemuda, Ibadah Minggu Tentang Pengampunan
Rencana Allah adalah sebuah ketetapan yang harus terjadi. Untuk itulah perlu diajarkan tentang kedatangan Mesias yang kedua kalinya tersebut.
Sekalipun teori penciptaan menyatakan bahwa Bumi ini memiliki daya tarik, dimana terdapat gratifikasi, namun Alkitab mencatat bahwa dunia ini kelak akan tergulung seperti gulungan kertas.
Manusia pada umumnya tidak percaya akan nubuatan yang terdapat di dalam Kitab Suci, apalagi banyak manusia sibuk hanya mencari kekayaan semata.
Padahal, Tuhan Yesus telah memberitahukan bahwa ada kondisi tertentu yg menjadi tanda sebelum Dia datang kedua kalinya ke dunia ini. Apabila tanda tersebut sudah muncul, maka janji tersebut sesungguhnya telah dekat waktunya.
Ini sama artinya agar orang-orang percaya dapat menjaga sikap batin yg benar dihadapan Tuhan.
Kondisi spritual dan sosial yg terjadi sebelum kedatangan Tuhan akan digambarkan sebagai berikut:
Tuhan telah mengingatkan bahwa akan muncul Nabi- nabi Palsu dan Mesias-mesias palsu.
Orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut. Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya.
Kondisi spritual seperti sekarang ini harus dicermati baik-baik, karena di Israel pun saat ini telah menantikan Mesias sebagaimana telah di perjanjikan tersebut.
Manusia akan rindu terhadap sosok Mesias ini. Sebab Mesias merupakan sosok yg dijanjikan untuk menyelamatkan dunia ini.
Akan banyak kondisi kemalangan yg terjadi di Bumi ini. Ada kelaparan, penderitaan dan berbagai tanda-tanda lainnya.
Anak-anak sekarang ini pun tampaknya lebih dewasa dibandingkan anak-anak yang lahir puluhan tahun lalu. Ini pun menjadi sebuah tanda bagi kita.
Pengakuan tentang Mesias yg baru akan terus ada, seperti nabi-nabi palsu yg terus ada saat ini, sehingga kekristenan itu menjadi relatif. Ini akan membuat manusia menjadi ragu-ragu.
Dampak kedatangan Mesias yg kedua kalinya kelak akan mengguncang Bumi, sebab akan ada kilat yg menyambar dan tanda dilangit yg menunjukkan sosok Yesus Kristus sebagai Juru Selamat manusia yg sesungguhnya.
Karena itu, kedatangan Tuhan Yesus untuk yg kedua kalinya itu tidak akan bisa disamarkan oleh siapapun, sebab telah dinubuatkan oleh Tuhan sendiri.
Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin (Wahyu 1:7).
Umat Kristiani memiliki pondasi yang kokoh untuk mengenal kondisi ini. Sama seperti Nuh yg bertahan dalam keyakinannya sebagai pemberita kebenaran. Nuh tidak mudah dipengaruhi oleh dunia ini.
dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik; (2 Petrus 2:5).
Beberapa kali suatu kondisi dimana moral manusia sangat bobrok pernah terjadi di Bumi ini.
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya (Kejadian 6:5-6).
Itulah sebabnya Kitab Suci mencatat kondisi spritual dari zaman ke zaman di dunia ini.
Begitu pula kejahatan manusia pada saat zaman Lot. Dimana laki-laki hanya suka pada laki-laki saja.
Mereka berseru kepada Lot: "Di manakah orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka." Lalu keluarlah Lot menemui mereka, ke depan pintu, tetapi pintu ditutupnya di belakangnya, dan ia berkata: "Saudara-saudaraku, janganlah kiranya berbuat jahat. Kamu tahu, aku mempunyai dua orang anak perempuan yang belum pernah dijamah laki-laki, baiklah mereka kubawa ke luar kepadamu; perbuatlah kepada mereka seperti yang kamu pandang baik; hanya jangan kamu apa-apakan orang-orang ini, sebab mereka memang datang untuk berlindung di dalam rumahku." (Kejadian 19:5-8).
Jadi, kedatangan Mesias yg kedua kalinya ke dunia ini adalah untuk menyelamatkan dunia dari kekacauan yang telah terjadi.
"tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja" (2 Petrus 2:7).
Apa sebenarnya yg menjadi persoalan bagi kita disini?
Setidaknya gereja dapat mengungkapkan sikap yg benar ditengah-tengah dunia ini. Gereja dapat menyembuhkan sikap LGBT yang mengidap setiap manusia nantinya. Dan Roh Kudus akan menetralkan hal tersebut.
Jadi, manusia kelak akan semakin bebas. Seperti simbol Pelangi yg saat ini telah dirubah menjadi simbol LGBT.
Oleh karena itu, orang-orang percaya harus pintar membaca situasi di dunia ini, supaya dapat terus berjaga-jaga.
"Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan." (Lukas 17:34-35).
Artinya, aktifitas kita saat kedatangan Mesias itu terkesan normal-normal saja.
Padahal saat itu tanpa disadari bahwa sudah waktunya kedatangan Tuhan Yesus untuk yg kedua kalinya.
Orang percaya itu akan tetap bekerja, namun sikap batin harus terus tertuju kepada Tuhan dan senantiasa berjaga-jaga.
Kesimpulannya ialah bahwa orang-orang benar akan tetap menjadi minoritas ditengah-tengah kelompok mayoritas.
Jadi, di akhir zaman, orang benar akan menjadi sedikit. Karena budaya kehidupan manusia di dunia ini telah menyangkal hukum-hukum Allah. Itu karena tidak adanya Kuasa Roh Kudus di dalam kehidupan mereka.
Dunia ini memiliki misi untuk menarik orang-orang percaya agar menjadi warga dunia ini. Sebaliknya, sebagai orang percaya kita tidak akan memiliki kegelisahan, sebab Roh Kudus akan menolong kehidupan kita.
Yang jahat akan semakin jahat, tapi sebaliknya yg baik akan semakin baik, karena Roh Kudus senantiasa memberikan perlindungan dalam menghadapi kejahatan dunia ini.
Itulah sebabnya, kegelisahan orang-orang percaya harus ditrasform ke dalam ketekunan untuk menyembah Tuhan, sehingga tidak tergoda dengan model penyakit yg menguasai dunia sekarang ini.