Mengenang wafat KRISTUS bagi kita seharusnya membuat kita hidup dalam-Nya - Renungan Hari Kematian Yesus Kristus -->
Cari Berita

Mengenang wafat KRISTUS bagi kita seharusnya membuat kita hidup dalam-Nya - Renungan Hari Kematian Yesus Kristus

Harmoniinjil.com
Tuesday, March 14, 2023

Mengenang wafat KRISTUS bagi kita seharusnya membuat kita hidup dalam-Nya - Renungan Hari Kematian Yesus Kristus

Harmoniinjil.com- Hidup bersama TUHAN bukan berarti semuanya aman-aman saja mulus tanpa masalah,harta melimpah dan semuanya ada.seharusnya yg utama itu untuk kita renungkan apakah kita sudah hidup didalam TUHAN,dan apakah TUHAN ada didalam kita?. 


Jangan hanya berfokus selalu terhadap apa yang kamu kehendaki,yang kamu impikan maunya segalanya berhasil tanpa gangguan apapun itu. 


lalu, apakah saudara sudah hidup didalam DIA? apa yang sudah saudara lakukan untuk DIA?


Ketika saudara berani menuntut,berarti saudara sudah siap dan sudah selalu taat dan setia pada ALLAH.hidup dalam DIA,dan DIA hidup dalam saudara.


Mengenang wafat KRISTUS bagi kita seharusnya membuat kita hidup dalam-Nya

MANFAAT PERJAMUAN KUDUS



Bacaan: 1 Korintus 11:17-34 " Dalam peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan. 18) Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya. 19) Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji. 20) Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan. 21) Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk. 22) Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang kukatakan kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji. 23) Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti 24) dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"  25) Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" 26) Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. 27) Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. 28) Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. 29) Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya. 30) Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal. 31) Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita. 32) Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia. 33) Karena itu, saudara-saudaraku, jika kamu berkumpul untuk makan, nantikanlah olehmu seorang akan yang lain.34) Kalau ada orang yang lapar, baiklah ia makan dahulu di rumahnya, supaya jangan kamu berkumpul untuk dihukum. Hal-hal yang lain akan kuatur, kalau aku datang."


NATS: Hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu (1 Korintus 11:28)


Perjamuan Tuhan. Perjamuan Kudus. Apa pun sebutannya, tak ada ibadah lain yang sekhidmat dan sepenting Perjamuan Kudus.


Kita bisa saja mengikuti Perjamuan tanpa memusatkan pikiran kepada Allah. Namun dengan begitu, Perjamuan Kudus akan menjadi semacam ritual yang penuh aksi tapi tanpa makna. 


Jika kita membiarkannya, kita akan kehilangan kesempatan untuk bersyukur dan bersekutu. 


Selain itu, kita juga kehilangan berkat yang semestinya kita terima saat kita melakukan introspeksi diri yang sungguh-sungguh terhadap kondisi rohani kita.


(1 Korintus 11:28)"Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, 24) tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu."


Pada suatu Minggu pagi, saya merasa agak jengkel dengan istri saya. Alasan detailnya tidak perlu saya utarakan di sini, tetapi yang jelas karena kesalahan sayalah maka pagi itu kami tidak merasakan indahnya hidup sebagai pasangan suami-istri. 


Sementara saya pergi ke gereja bersama anak-anak, Sue bertugas di panti wreda, tempat ia bekerja dengan amat rajin. 


Saat roti dan anggur perjamuan dibagikan, saya sadar bahwa saya harus minta maaf kepadanya. 


Sikap buruk saya telah melukai hatinya, sekaligus mengganggu hubungan saya dengan Tuhan (Matius 5:23,24). 


Maka seusai kebaktian saya mampir ke tempat kerjanya dan meminta maaf kepadanya.


Perjamuan Kudus adalah saat yang khidmat untuk mengintrospeksi diri di hadapan Allah, serta mengingatkan tangggung jawab kita untuk memeriksa sikap hati kita. 


Perjamuan Kudus juga membantu kita untuk memperbaiki kesalahan kita di masa lalu. Pastikan diri Anda memperoleh manfaat dari Perjamuan Kudus.


MENGENANG WAFAT KRISTUS BAGI KITA

SEHARUSNYA MEMBUAT KITA HIDUP BAGI-NYA


AMIN!!!