Harmoniinjil.com - Pengertian/makna perjamuan kudus dan manfaat perjamuan kudus.
APAKAH PERJAMUAN KUDUS ITU?
Perjamuan Kudus, yang juga dikenal sebagai Perjamuan Tuhan, melambangkan ungkapan kasih Tuhan yang terbesar bagi umat-Nya.
Dua benda digunakan dalam Perjamuan Kudus — roti yang melambangkan tubuh Yesus yang dicambuk dan dipecahkan sebelum dan selama penyaliban-Nya, dan cawan yang melambangkan darah-Nya yang dicurahkan.
Ketika Yesus hidup di bumi, Dia hidup, dan tubuh-Nya penuh dengan kehidupan dan kesehatan. Dia tidak pernah sakit.
Tetapi sebelum Yesus disalibkan, Dia dicambuk dengan parah oleh tentara Romawi, dan tubuh-Nya dicabik-cabik saat Dia tergantung di kayu salib.
Di kayu salib, Tuhan juga menanggung semua penyakit dan penyakit kita dan menaruhnya pada tubuh Yesus yang semula sempurna dan sehat, sehingga kita dapat berjalan dalam kesehatan ilahi. Itulah mengapa Alkitab mengatakan dengan bilur-bilur-Nya, kita disembuhkan (Yesaya 53: 5, 1 Petrus 2:24).
Dalam Lukas 22:20, Yesus mengatakan kepada kita bahwa cawan itu adalah "perjanjian baru di dalam darah-Ku", dan rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa darah Yesus membawa pengampunan dosa (Kolose 1:14, Efesus 1: 7).
MANFAAT PERJAMUAN KUDUS
Banyak dari antara kita yang mungkin tidak tahu apa arti perjamuan kudus,atau mungkin bahkan tidak pernah ikut dalam bagian PERJAMUAN KUDUS.mungkin,pernah dengar namun tidak mau tahu atau ya hanya sebatas pendengaran saja.
Nah,sekarang mari kita baca mulai dari Ayat Alkitab di bawah ini dah penjelasannya:
Bacaan: 1 Korintus 11:17-34
- "17) Dalam peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan.
- 18) Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya.
- 19) Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji.
- 20) Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan.
- 21) Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk.
- 22) Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang kukatakan kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji.
- 23) Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti
- 24) dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
- 25) Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"
- 26) Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
- 27) Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.
- 28) Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.29)Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.
- 30) Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.
- 31) Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.
- 32) Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia.
- 33) Karena itu, saudara-saudaraku, jika kamu berkumpul untuk makan, nantikanlah olehmu seorang akan yang lain.
- 34) Kalau ada orang yang lapar, baiklah ia makan dahulu di rumahnya, supaya jangan kamu berkumpul untuk dihukum. Hal-hal yang lain akan kuatur, kalau aku datang."
NATS: Hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu (1 Korintus 11:28)
Perjamuan Tuhan. Perjamuan Kudus. Apa pun sebutannya, tak ada ibadah lain yang sekhidmat dan sepenting Perjamuan Kudus.
Kita bisa saja mengikuti Perjamuan tanpa memusatkan pikiran kepada Allah. Namun dengan begitu, Perjamuan Kudus akan menjadi semacam ritual yang penuh aksi tapi tanpa makna. Jika kita membiarkannya, kita akan kehilangan kesempatan untuk bersyukur dan bersekutu.
Selain itu, kita juga kehilangan berkat yang semestinya kita terima saat kita melakukan introspeksi diri yang sungguh-sungguh terhadap kondisi rohani kita (1 Korintus 11:28) "Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu."
Pada suatu Minggu pagi, saya merasa agak jengkel dengan istri saya. Alasan detailnya tidak perlu saya utarakan di sini, tetapi yang jelas karena kesalahan sayalah maka pagi itu kami tidak merasakan indahnya hidup sebagai pasangan suami-istri.
Sementara saya pergi ke gereja bersama anak-anak, Sue bertugas di panti wreda, tempat ia bekerja dengan amat rajin. Saat roti dan anggur perjamuan dibagikan, saya sadar bahwa saya harus minta maaf kepadanya.
Sikap buruk saya telah melukai hatinya, sekaligus mengganggu hubungan saya dengan Tuhan (Matius 5:23,24) "Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu."
Maka seusai kebaktian saya mampir ke tempat kerjanya dan meminta maaf kepadanya.
Perjamuan Kudus adalah saat yang khidmat untuk mengintrospeksi diri di hadapan Allah, serta mengingatkan tangggung jawab kita untuk memeriksa sikap hati kita.
Perjamuan Kudus juga membantu kita untuk memperbaiki kesalahan kita di masa lalu. Pastikan diri Anda memperoleh manfaat dari Perjamuan Kudus.
Sebelum Anda mengambil bagian, ingatlah bahwa Perjamuan Kudus bukanlah ritual untuk diamati, tetapi berkat yang harus diterima.
Karena ini bukan ritual, tidak diperlukan roti atau minuman khusus yang diresepkan. Dalam Perjamuan Terakhir, Yesus menggunakan apa pun yang Dia miliki di meja — roti yang biasa dimakan saat makan malam, dan apa pun yang mereka minum.
MENGENANG WAFATNYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS BAGI KITA SEHARUSNYA MEMBUAT KITA HIDUP BAGI-NYA IMANI DAN KERJAKAN BAGIANMU UNTUK KEMULIAAN NAMA TUHAN KITA