BAIK atau BURUK keadaanmu - Tetap mengucap Syukur || Renungan Harian Kristen Terbaru Hari ini
Cari Berita

BAIK atau BURUK keadaanmu - Tetap mengucap Syukur || Renungan Harian Kristen Terbaru Hari ini

Harmoniinjil.com
Minggu, 26 Februari 2023

BAIK atau BURUK keadaanmu - Tetap mengucap Syukur || Renungan Harian Kristen Terbaru Hari ini

Harmoniinjil.com - Renungan Harian Kristen Terbaru Hari ini untuk kamu hai sobat semua. kembali Harmoniinjil.com menyapa sobat semua dengan RENUNGAN HARIAN KRISTEN TERBARU HARI INI. yang kami sangat ingin sobat semua terberkati olehnya.


Yuk Baca dengan suara nyaring: Ayub 2:1-13

"Tetapi jawab Ayub kepadanya (isterinya - Red.):  'Engkau berbicara seperti perempuan gila!  Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?'  Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya."  Ayub 2:10


BAIK ATAU BURUK: Tetaplah Mampu Mengucap Syukur


Adalah sangat mudah mengucap syukur ketika keadaan selalu baik dan semuanya normal saja. 


Tetapi jika keadaan berbalik 180 derajat, ada kesesakan, penderitaan, sakit-penyakit dan sebagainya, masih bisakah kita menaikkan pujian syukur kepada Tuhan?  


Atau mungkin kita akan bersikap seperti isteri Ayub?  


Ketika Ayub mengalami masalah dan penderitaan yang bertubi-tubi, hingga semua yang dimilikinya ludes, isterinya berkata kepada Ayub,  "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu?  


Kutukilah Allahmu dan matilah!"  (ayat 9).


Mengarungi lautan kehidupan di dunia ini tidak selalu mulus dan tenang, kadang ada riak-riak kecil, deburan ombak, hembusan angin, bahkan gelombang yang besar dan sangat ganas.  


Orang dunia bilang bahwa hidup ini seperti roda yang berputar, kadang di atas kadang di bawah, ada suka ada duka.  Dalam hal ini Ayub berkata,  "Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?"  


Seringkali kita menuntut Tuhan untuk melakukan apa yang kita mau/kehendaki, sehingga ketika terjadi sesuatu dalam kehidupan kita yang tidak seperti yang kita inginkan kita langsung marah dan kecewa kepada Tuhan.  


Iman kita mulai goyah dan kita mulai malas berdoa, malas beribadah dan sebagainya.  


Kemudian kita mulai mereka-reka jalan sendiri yang menurut pemikiran kita baik, padahal belum tentu baik dan sesuai dengan kehendak Tuhan.  


Mari kita belajar dari Ayub, yang meski harus mengalami ujian berat masih bisa menyikapinya dengan pikiran yang positif:  "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya.  


Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!"  (Ayub 1:21).  Belajarlah menerima keadaan apa pun, karena Tuhan tahu yang terbaik bagi kita.


Bila saat ini kita sedang mengalami hal-hal buruk, berhentilah mengomel.  Rasul Petrus juga menasihati,  "...kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa."  (1 Petrus 4:7b).  


Jangan sampai hal-hal buruk ini dimanfaatkan Iblis untuk merampas damai sejahtera kita.  Mohon pertolongan Roh Kudus supaya kita diberi kekuatan untuk menjalaninya.


Tuhan berkata, Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata-mata air membual di tengah dataran; Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga dan memancarkan air dari tanah kering." Yesaya 41:18b